Minggu, 21 Juni 2015

SEMARAK RAMADLAN

Kita bisa melihat dimana-mana tampak semarak orang-orang menyibukkan diri dengan ibadahnya, meningkatkan segala aktifitas ibadahnya tak seperti pada hari-hari biasa. Semua lapisan masyarakat mendadak agamis, orang-orang yang dihari biasa jarang ke masjid berusaha lima waktu ke masjid, mereka yang biasanya tak sempat mentilawah al-Qur'an kini berlomba-lomba mengkhatamkannya. Majlis-majlis pengajian ramai dikunjungi orang, sudut-sudut jalan seringkali banyak dihiasi pesan-pesan khas yang hanya muncul di bulan seperti ini. Kita amati televisi pun juga tak kalah semarak menyuguhkan tayangan bernuansa agamis, yang padahal di hari biasa tak akan semudah itu kita temui. Bahkan Para artis yang dihari biasa tak pernah berhijab tetiba kini mereka membungkus rapi sekujur tubuhnya, tetiba mereka senang mengunjungi panti asuhan, tetiba mereka suka membagi rizqi melalui takjil di tepi-tepi jalan. Entahlah semoga semua itu bukan karena pencitraan tapi karena ingin ikut ambil bagian dalam meraih curah rahmah-Nya yang begitu deras memancar.

Ya, inilah ramadlan bulan yang diyakini mampu melenyapkan dosa-dosa yang terlanjur mengarat setahun yang lalu. Inilah ramadlan bulan yang kata para kyai bisa memberikan nilai pahala berlebih bagi ibadah yang dilakukan. Inilah ramadlan bulan yang katanya adalah madrasah bagi jiwa untuk mendidiknya mencapai kesabaran dan kepedulian.

Bulan ramadlan memang bulan istimewa yang disiapkan oleh Allah sebagai manifestasi Rahmah-Nya yang demikian luas menyamudera. Bulan yang pas bagi para pendosa meleburkan dosa-dosa. Bulan yang pas bagi para pendosa untuk mentaubati segenap perilaku jahatnya. Sebab katanya, Allah menutup rapat pintu-pintu neraka dan membukanya lebar pintu-pintu neraka, dan pula mengikat erat para setan yang biasa menggoda. Sebab katanya, di satu malam di bulan ini ada sebuah malam yang kerap disebut sebagai laylatul qadar, malam yang katanya ibadah dikala itu bernilai layaknya seribu bulan, ya semoga saja direjekikan.

Maka bulan ini adalah bulan yang mulia, bulan yang penuh berkah, bulan yang tidak biasa. Bulan yang memberikan kesempatan lebar untuk kita meraup keuntungan pahala sebesar-besarnya, meraup ampunan-Nya sebanyak-banyaknya. Iya, bulan ini bulan yang pas bagi para muslim mendekatkan diri kepada Allah, menanamkan cinta kepada-Nya, menanamkan rindu kepada Rasul-Nya. Bulan yang pas bagi para manusia yang memiliki banyak hajat untuk merapalkan doa-doanya lebih banyak ketimbang hari biasa, sebab katanya bulan ini bulan yang doa lebih cepat di-acc oleh-Nya.

Maka mengotori bulan ini dengan ragam hal yang membuat Allah murka adalah keburukan yang luar biasa, Maka, bermaksiat di bulan yang spesial seperti ini menyebabkan pelakunya mendapatkan dosa yang berlipat jauh dari hari biasa. Sebab musuh manusia dibulan ini hanya tersisa satu yakni nafsu, sebab setan katanya telah dibelenggu, sebab nafsu sendiripun bisa tunduk dengan kita menjalani puasa dengan sesungguhnya. Maka kemaksiatan bagi bulan yang semulia ini adalah kemaksiatan yang tidak biasa, kemaksiatan yang tidak lagi mendapat dorongan dari nafsu dan setan.

Akhirnya, semoga apa yang kita lakukan dan usahakan dibulan Ramadlan yang penuh kebaikan dan keberkahan, tidak hanya sekedar untuk pencitraan. Namun, hanya demi meraih cinta dan ridlo dari Allah yang Maha Rahman. Semoga Ramadlan, merupakan bulan bagi madrasah jiwa dan ketaatan, yang mampu mewujud-nyatakan insan-insan yang beriman dan beramal demi keindahan hidup bukan hanya didunia melainkan sampai di akhirat, di kehidupan ke depan. Aamiin!

kaliwungu, 4 Ramadlan 1436

NERIMOHO ING PANDUME PENGIRAN!

Kehidupan ini diciptakan Allah dengan segala setting dan aturan main yang telah dibuat oleh-Nya. Seperti dimanapun berada, kita tiada akan lepas dengan undang-undang dan aturan yang menjadi patokan demi menciptakan keteraturan dan kenyamanan bersama.. Maka, Manusia dilahir ciptakan tinggal mengikut dengan aturan yang telah Allah tetapkan. Sebab kita hanyalah pemain -untuk tidak mengatakan budak-, tidaklah pantas bagi seorang 'budak' untuk ikut mengambil alih tata aturan yang telah Allah gariskan. Kita tinggal menurut dengan apapun yang telah diatur Allah, bukan malah mengatur.

Manusia, hanya seonggok yang oleh Allah diberi peran untuk memainkannya didunia. Barangkali peran yang diberikan adalah menjadi seorang yang kaya raya, barangkali pula ia mesti memainkan peran seorang yang miskin. Mungkin ia mendapat peran menjadi orang yang sukses dan terkenal, atau bisa jadi ia menjadi seorang yang gagal dan tak dianggap. Maka sebagai seorang pemain profesional, kita mesti dengan senang hati menerima peran itu dan menjalankannya seindah mungkin. Karena, bukan sikap yang arif jika kita kemudian tidak terima dan kemudian protes terhadap peran yang telah diberikan oleh Allah ta'ala., Sang penguasa jagad raya.

Sikap protes dan tidak terima dengan segala ketentuan yang telah Allah buat, merupakan ciri dari manusia yang memiliki tingkat iman yang menyedihkan. Sebab, kita mengerti bahwa inti dari tauhid adalah kepasrahan. Pasrah berarti tidak ada protes, tidak ada ungkap mengeluh terhadap apapun yang di ujikan Allah.

Kita didunia tidaklah lama, hanya sebentar. Mengapa pula kita masih merasakan kerisauan? Mengapa juga kita masih menyimpan kesedihan. Kita mesti menikmati hidup yang sebentar ini, menikmati dan menjalaninya dengan ketaatan sebagai bekal di kehidupan setelah ini, kehidupan yang sebenarnya. kehidupan yang tiada akhir. selama-lamanya.

Ya, kita diberi bentang dunia yang sedikit ini, bukan untuk apa dan apa. Melainkan hanya sebagai persiapan demi melewatkan akhirat dengan sukses dan menyenangkan. Apa yang kita tanam didunia akan kita panen di akhirat. Kebaikan yang kita usahakan didunia akan menemukan balas berlipat kelak di akhirat. Sebaliknya jika yang kita lakukan adalah keburukan, maka nanti kita akan temukan balasan buruk kelak.. Naudzubillah.

Jadi, buat apa terus resah dan galau menjalani kehidupan? Untuk apa terus merasa banyak keinginan yang belum ternyatakan. Hidup ini apa sih? Enjoylah hidup, nikmati yang ada, syukuri yang di terima.

Kawan, dunia ini tidak seperti apa yang Doraemon katakan, aku ingin begini aku ingin begitu ingin ini ingin itu banyak sekali. Itu namanya panjang angan-angan. Ah.. siapa pula manusia yang akan kemudian merasa puas jika sudah diberi Allah sebuah gunung emas? Yang ada ia akan minta gunung emas yang lain, atau kalau bisa semua gunung emas semuanya menjadi milik pribadinya. Kawan, Cobalah kembali memeriksa apa yang sudah kita siapkan untuk bekal masa depan. Bukan untuk terus merasa kurang dengan apa yang telah Allah anugerahkan. Maka kita mesti terus menanamkan rasa syukur terhadap apapun yang menjadi bagian dari dunia kita sebagai sarana kita terus beramal.. Menyukuri menikmati melakukan amal apa yang bisa kita lakukan.

Kebahagiaan itu sederhana saja, yakni kala hati ini menjadi hati yang qanaah, nerima dengan apapun pemberian-Nya. Seseorang yang bangun pagi dalam keadaan aman, sehat jiwa raga, memiliki makanan pokok yang bisa dimakan hari itu, ia telah mendapatkan kesenangan dunia yang tiada tara. Jika ia menerima semua itu dengan hati yang nerima dan bersyukur.

Akhirnya, Zaman memang sudah gila, zaman memang sudah semakin menua. Manusia yang teguh menjalankan tata aturan dianggap sebagai manusia aneh dan terasing. Tata aturan kala dijalankan rasanya akan demikian panas membakar, tapi kemudian jika begitu saja kita lempar ia akan langsung menjadi padam. Maka genggamlah tata aturan itu meski untuk itu tangan kita terbakar, meski untuk itu kita mesti mendapatkan status aneh dan terasing.. Pandangi saja Allah, Tuhan yang akan membuat kita senang dengan curahan Rahmah kasih sayang-Nya, insya Allah, kini dan nanti.

Ramadlan karim, Malam 6 Ramadlan 1436, @kaliwungu kota santri.

Selasa, 02 Juni 2015

Lirboyo dalam Syairku

ﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺍﻟﺬﻱ ﻋﻠمنا
ﻓﻲ ﻟﺮﺑﻴﺎ ﺍﻟﺸﺮﻳﻌﺔ ﺑﺸﻴﺨﻨﺎ
Segala Puji bagi Allah yang telah mengajarkan padaku ilmu syariat di pesantren Lirboyo bersama Guru besarku

ﺫﺍ ﻣﻌﻬﺪ ﻣﺒﺎﺭﻙ ﻻ ﻳﻌﺘﺒﺮ
ﺑﻜﻞ ﺃﻗﻮﺍﻝ ﻭﻟﻠﻪ ﺷﻜﺮ
Adalah sebuah pesantren yang berkah, yang tak terungkap dengan tiap kata, kepada Allah (para santri) bersyukur

ﻳﺎﺭﺑﻨﺎ ﻳﺴﺮﻟﻨﺎ ﺃﻣﻮﺭﻧﺎ
ﺩﻧﻴﺎﻭﺃﺧﺮﻯ ﺑﺠﻤﻴﻊ ﺃﺷﻴﺎﺧﻨﺎ
Duhai Tuhanku mudahkan segala urusanku dunia dan akhirat demi seluruh masyayikhku

ﻭﺍﻓﺘﺢ ﻟﻨﺎ ﺑﺠﺎﻫﻬﻢ ﻗﻠﻮﺑﻨﺎ
ﻭﺍﺷﻔﻊ ﻟﻨﺎ ﺑﻨﻔﺴﻬﻢ ﺍﻟﻬﻨﺎ
Bukakanlah hati kami demi kedudukan mereka
Beri kami syafaat demi diri mereka, Duhai Tuhanku

ﻳﺎﺭﺏ ﺳﻬﻞ ﻟﻲ ﺑﻨﻴﻞ ﻋﺰﻣﻲ
ﻟﺒﺤﺚ ﻋﻠﻤﻚ ﺍﻟﺬﻱ ﺃﻣﺮﺗﻨﻲ
Duhai Tuhanku, mudahkan aku tuk raih citaku untuk mencari ilmu yang telah Engkau titahkan padaku

ﻳﺎﺭﺑﻨﺎ ﺍﺭﻓﻊ وحشة ﻋﻦ ﻗﻠﺒﻨﺎ
ﻭﺍﺭﺯﻕ ﻟﻨﺎ ﺑﻨﻮﺭﻙ ﻓﻲ ﺭﻭحنا
Ya Tuhanku, enyahkan duka nestapa dari hatiku
Rejekikan padaku dengan cahayamu dalam jiwaku

ﺍﻣﻴﻦ ﺍﻣﻴﻦ ﻳﺎﻣﺠﻴﺐ ﺍﻟﺴﺎﺋﻠﻴﻦ

»»»Kenangan silam, kala masih baru belajar arudl di kelas 3 Tsanawiyah Lirboyo
:')

مناجاتي لابينا

ياربنا سهل لنا يسرلنا#
دعوتنا و الدرس في رباطنا
Duhai Tuhanku, mudahkan dakwahku,
belajarku, di pesantrenku

ياربنا انفعنا جميع علمنا#
بفوجن الذي يربي جهدنا
Duhai Tuhanku, berikan padaku sebentuk manfaat teruntuk seluruh ilmuku di kota Pujon yang mendidik rasa semangatku

بمن يربي كل ما في نفسنا#
وهو ابو احياء والد روحنا
Demi sosok yang mendidik tiap sudut dihatiku,
ialah Abi Ihya sosok orang tua bagi ruhku

يطلب من سيدنا محمدي #
والذكر مازلتم بطالب ابدي
Beliaulah yg mengais ilmu dari as sayyid Muhammad, Satu pengingat bahwa 'sampai kapanpun anda adalah sesosok santri'

هوالذي نور قلبا اسودا#
نشكر للرحمن شكرا عددا
Ialah sesosok yang mampu menyinarkan sudut hati yang legam, aku bersyukur pada ar Rahman dengan sebentuk kesyukuran yang banyak

ياربنا احفظه وطول عمره #
بجاه احسن الانام عبده
Duhai Tuhanku, jagalah Ia, panjangkan usianya demi kedudukan manusia terbaik ) nabi Muhammad( hamba-Nya

بارك له الهنا في نفسه#
وعمره اولاده طلابه
Berkahi sosoknya, berkahilah usianya, berkahi putra-putrinya, santri-santrinya, duhai Tuhanku


امين امين يا مجيب السائلين

من بحر الرجز
pujon, 7 dzulhijjah 1434..
ditengah sesiul hembus angin dingin kota pujon nan sejuk

Senin, 01 Juni 2015

Banggalah Menjadi Guru TPQ!

Akan kemanakah selepas kita mesantren? Barangkali banyak dari para lulusan pesantren yang setelah menamatkan studynya mereka mengidap kebingungan yang luar biasa, mau 'boyong' saja terus dirumah mau ngapain? Menikah masih belum merasa pantas, bekerja juga apa yang bisa dikerjakan.

Ini adalah sebuah hal yang semestinya tidak perlu dirasakan dan di alami oleh para lulusan pesantren, sebab mereka sebenarnya memiliki modal yang amat sangat besar untuk menjadi manusia terbaik dimata Allah subhanahu wata'ala.

Jika pilihan yang diambil adalah 'boyong' maka tidak perlu gusar untuk memikirkan apa yang mesti dikerjakan dirumah. Sebab seperti yang telah diwasiatkan oleh as-Syaikh Abdul Karim Lirboyo, "Santri muleh kudu ngadep dampar" Santri pulang harus menghadap dampar, artinya bahwa mereka mesti meluangkan waktunya untuk mengajarkan ilmu yang telah mereka dapat. Berarti yang perlu dilakukan akan meluangkan waktu menjadi seorang pengajar apa saja ilmu yang telah mereka dapat dari pesantren.Terlebih Sang Kinasih shallallahu alaihi wasallam juga telah menyatakan, "Aku diutus sebagai pengajar"

Mengajarkannya tidak mesti dengan membuka pengajian tafsir dan yang lainnya tapi mengajarkannya melalui dampar TPQ pun sudahcukup disebut sebagai mujahid.

Yah, aku mondok puluhan tahun, tapi dirumah suruh ngajar abata? yang bener aja?

Mungkin banyak dari lulusan pesantren, apalagi yang puluhan tahun makan dampar pesantren merasa bahwa mengajar TPQ adalah satu pekerjaan yang amat sangat tidak pantas bagi dirinya yang notabene telah berhasil melahap puluhan kitab dengan berbagai kelasnya, yang telah berhasil menghafal ribuan bait kitab klasik pesantren, tapi apakah kita kemudian akan mengajarkan Fathul muin Fathul wahhab di tengah-tengah masyarakat yang masih demikian awam dalam agama? Maka kita mesti menyesuaikan dengan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat.

Tak mengapa jika memang yang dibutuhkan oleh masyarakat adalah keilmuan yang menengah keatas sebab mungkin ia hidup ditengah masyarakat yang santri nan agamis, namun jika yang dibutuhkan adalah keilmuan dari mulai tingkat dasar, maka mengajar dan atau membuka TPQ adalah langkah yang cukup cerdas yang mesti dilakukan.Sebab satu dan lain hal, bahwa tanpa keberadaan TPQ ditengah masyarakat luas, Islam akan mati, berarti guru TPQ adalah orang yang amat berjasa besar demi keberlangsungan ruh Islam di tengah masyarakat.

Dimana-mana kita melihat orang-orang demikian respek dengan keilmuan non agama, lembaganya dari tingkat dasar sampai atas sangat mudah ditemui dimana-mana, tapi terkait dengan keilmuan agama secara umum di masyarakat hanya bisa didapat dari majlis alqur'an dan TPQ. Maka keberadaannya memberikan andil yang cukup besar demi keberlangsungan Islam.

Sang Kinasih shallallahu'alaihi wasallam pernah menyampaikan "sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar al-Qur'an dan mengajarkannya". Maka masuk dalam link mengajarkan al-quran melalui TPQ adalah juga langkah yang sudah sangat luar biasa.

Seorang guru Abuya al Maliki yang sangat terkenal kealimannya, Syeikhul masyayikh as-Syeikh Hasan Massyath ternyata juga masih menyisakan waktunya yang demikian padat ituuntuk mengajari anak-anak membaca Al-qur'an,beliau membuka TPQ di kediamannya, ketika ditanya oleh Abuya, kenapa beliau masih berkenan mengajari anak-anak membaca Al-qur'an? Beliau dengan tegas menjawab, saya ingin termasuk dalam firman Allah:

Akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang Rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab, dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya".(QS 3 Ali 'Imron ayat 79)

Disamping itu saking luar biasanya guru TPQ, Allah ta'ala juga menyiapkan pintu khusus pada surga yang diberi nama al Farah yang hanya boleh di masuki oleh orang yang menyenangkan anak-anak, mufarrihusshibyan, bukankah menjadi guru TPQ juga sekaligus menjadi penggembira anak-anak?

Akhirnya, menjadi seorang guru TPQ adalah juga sebuah wadlifah yang demikian indah dan berharga, bukankah guru yang paling berjasa di kehidupan kita adalah guru yang dahulu mengajarkan kita membaca, baik tulisan alfabet terlebih huruf hijaiyah sehingga kita bisa membaca tulisan apa saja yang disana penuh dengan keilmuan yang kini kita mengerti,maka berbanggalah menjadi guru TPQ.!!!

29 Mei 2015#ditengah hijau alam raya Pujon, termasuk dari kenikmatan yang besar adalah udara yangsejuk dan alam yang asri. :-)