Kamis, 23 Juni 2016

Perhatian Sempurna Sang Kinasih Terhadap Penampilannya

Sang Kinasih adalah sosok Nabi yang begitu perhatian dengan kebersihan badan juga memerintahkan kepada kita untuk melakukannya.
Sang Kinasih setiap pekan selalu mandi, selalu menjaga kebersihan tangan dengan mencucinya sebelum dan setelah makan, dan sering menggunakan siwak dimana saja.

Ia memerintahkan ummatnya untuk memperhatikan kebersihan dengan sabdanya: "Sesungguhnya Allah baik dan mencintai kebaikan, Allah bersih dan mencintai kebersihan, Allah mulia dan mencintai kemuliaan, Allah juga dermawan dan mencintai kedermawanan." "Bersih-bersihlah dengan apa yang kau bisa sebab Allah membangun Islam diatas kebersihan, dan takkan pernah masuk surga kecuali orang yang bersih."

Hal yang paling menunjukkan bahwa Sang Kinasih memang memiliki badan yang bersih adalah keharuman keringatnya yang mulia dan semerbak harum badannya yang lebih dari sekedar parfum anbar dan misk. Semerbak harum itu juga memenuhi jalan-jalan yang Kinasih lewati, maka tidak disangsikan lagi bahwa hal ini adalah bagian keistimewaan yang dimiliki oleh Sang Kinasih.

Sang Kinasih juga amat perhatian dengan kebersihan rambut. Ia seringkali memakai minyak rambut, menyisirnya, juga menggeraikannya. Sang Kinasih juga memiliki celak yang ia pakai setiap malam, tiga kali disisi kanan dan tiga kali disisi kiri.

Mengenai kebersihan gigi, Kinasih juga amat perhatian dalam menjaga kebersihannya. Tak lupa Kinasih selalu menyela-nyelai gigi selepas makan. Ia pernah menyampaikan bahwa tiada hal yang lebih berat bagi malaikat ketimbang mereka melihat di sela-sela gigi seseorang terdapat makanan sementara ia sedang sholat.

Kinasih selalu membiasakan bersiwak saat kapan saja, dikala hendak shalat, hendak wudlu, dikala akan tidur, selepas tidur, dikala hendak masuk dan keluar, bahkan Ia pernah menyampaikan: "Siwak itu membersihkan mulut dan membuat Allah ridlo." Beliau juga menyampaikan: "Jika saja aku tak khawatir memperberat ummatku, aku hendak menyuruh mereka bersiwak setiap hendak shalat."

Sang Kinasih juga menegaskan bahwa penampilan yang indah, tampan, dan bersih adalah karakteristik penampilan para Nabi. Sementara kita mengerti bahwa Ia adalah pemimpin para Nabi, sehingga ialah seorang makhluk yang paling bersih, baik badan, pakaian, rumah, ataupun majlisnya. Seorang Sahabat mengungkapkan: "Aku tak pernah melihat seseorang yang lebih indah dan tampan, seseorang yang lebih bersih pakaiannya ketimbang lelaki ini".

Ia adalah sosok yang selalu menjaga performance di setiap momen-momen yang terjadi dan memotivasi ummat untuk melakukannya. Ia pernah bilang: " Sungguh Allah itu indah dan menyukai keindahan". Jika ada orang penting menemui, Ia akan menyambutnya dengan pakaian terbaik, dengan jubahnya atau dengan apa yang ada yang sesuai dengan orang yang datang. Di kala tiba hari raya atau hari Jum'at, ia akan mengenakan pakaian khusus untuk menyambutnya.

Ia pernah bilang: "Sesungguhnya dikala Allah memberikan nikmat kepada seorang hamba, Allah amat suka jika bekas nikmat itu di perlihatkan kepada hambanya." "Sesungguhnya termasuk kemuliaan seoeang mukmin atas Allah adalah kebersihan pakaiannya dan keridloannya dengan yang sedikit."

Sang Kinasih amat tidak suka dengan orang yang menjuntaikan pakaiannya ke tanah sebab resiko kotor dan menyuruh untuk mengangkatnya. Ia menyampaikan: "Angkat sarungmu, karena itu lebih bersih dan lebih awet."

Terkait rumah, beliau juga amat memperhatikan kebersihannya. Ia amat suka jika rumahnya nampak bersih. Ia juga sering memotivasi: "Bersihkan halaman rumahmu!"

Tidak hanya itu, Kinasih juga begitu perhatian dengan kebersihan masjid, dan amat senang jika ada orang yang memperhatikan hal satu ini. Kinasih memperhatikan kebersihan masjid sampai pada kotoran yang paling kecil yang terlihat. Maka dari itu dikala ada wanita tukang bersih-bersih Masjid meninggal dunia, sementara Ia baru diberi kabar selepas wanita itu dimakamkan, Ia amat menyayangkan hal itu sehingga ia bergegas ke makam dan menyolatinya. Kinasih juga memerintahkan orang khusus untuk mengurusi bukhur masjid, yakni semacam pengharum ruangan yang cara penggunaannya dengan dibakar.

Adapun mengenai suaranya, bahwa Sayyidina Anas pernah menyampaikan bahwa, "Allah tiada mengutus Nabi kecuali dengan wajah dan suara yang bagus, dan Nabimu adalah seorang Nabi yang paling tampan dan paling merdu suaranya."

Allahumma sholli ala sayyidina Muhammadin sholatan ghodan alqo ahibbah Muhammadan wa shohbah wa ala aalihi wa shohbihi wa sallim tasliima.

Wallahu a'lam bisshowab.

Keindahan Yang Sempurna dari Sang Kinasih

Sang Kinasih memang memiliki keindahan yang sempurna. Jika Nabi Yusuf diberi setengah keindahan langit bumi, maka Sang Kinasih diberi seluruhnya.

Keindahan Sang Kinasih berbeda dengan keindahan yang diguyurkan kepada Nabi Yusuf. Sebab keindahan Kinasih adalah keindahan nabawy yang mengandung dua hal, wibawa yang agung dan cahaya yang berpendar. Sehingga keindahan seperti ini tidak sampai membuat orang yang melihatnya seolah tersihir sebab pesonanya. Sementara keindahan Nabi Yusuf adalah keindahan yang malah membuat para wanita yang melihatnya mengiris tangannya sendiri dan berkata: "Duhai ini bukan manusia, sungguh ini adalah sesosok malaikat yang mulia."

Sang Kinasih adalah sosok yang amat berwibawa. Sahabat Amr bin Ash pernah menyampaikan: "Aku takkan kuat menatap lamat-lamat wajahnya sebab keagungannya, jika aku diminta untuk menyifatinya aku takkan mampu sebab aku tak pernah menatap wajahnya dengan seksama."

Kewibawaan Kinasih juga nampak dalam sebuah majlis, para Sahabat dikala menyimak apa yang disampaikan Kinasih mereka menunduk seolah di atas kepala mereka bertengger seekor burung.

Para Sahabat tiada mampu menatap lamat-lamat wajahnya sebab wibawa yang begitu besar dan kuat. Maka tak heran tak ada sahabat yang menyifati fisik beliau melainkan hanya sahabat yang masih kecil atau anak didik Kinasih sebelum menjadi Nabi seperti Sahabat Ibn Abi Halah dan Sayyidina Ali rodliyallohu anhu.

Termasuk dari wibawa yang begitu agung dari kinasih tak jarang para sahabat merasa gemetar dikala duduk bersama Sang Kinasih, akan tetapi Kinasih mengerti sehingga ia menyikapi mereka dengan lembut supaya mereka menjadi tenang kembali.

Kesempurnaan keindahan Nabawy juga didukung dengan adanya Nur cahaya nabawy. Nur Kinasih adalah Nur yang pertama kali diciptakan. Nur Kinasih sempat di lihat oleh umminya dikala melahirkan. Juga sempat menyinari istana Syam. Nur Kinasih juga sempat di lihat dikala Kinasih berbicara, seolah Nur itu keluar diantara sela-sela gigi gerahamnya.

Akan tetapi Nur yang dimaksud tidak seperti yang dipahami orang awam, yakni sebuah cahaya seperti cahayanya lampu listrik. Namun Nur nabawy yang lebih indah lebih agung lebih mulia dari hanya cahaya yang bisa di indera itu. Cahaya yang tak bisa dilukiskan dengan sekedar kata-kata.

Allahumma sholli ala sayyidina Muhammadin sholatan ghodan alqo ahibbah Muhammadan wa shohbah wa ala aalihi wa shohbihi wa sallim tasliima.

Wallahu a'lam bisshowab.

Sang Kinasih Sosok Sempurna Tiada Dua

Sang Kinasih adalah sosok insan yang sempurna. Sosok terpilih dari sekian pilihan. Ia adalah sosok yang memiliki ruh terbaik, zat terbaik, dan asal terbaik.

Allah ta'ala memilih Sang Kinasih dari bangsa Arab, memilih bangsa Arab dari Bani Adam, memilih Bani Adam dari sekian makhluk-Nya. Barang siapa mencintai Arab, maka demi cintaku aku akan mencintainya. Barang siapa membenci Arab maka demi kebencianku aku membencinya.

Allah ta'ala memilih Sang Kinasih dari Bani Hasyim, memilih Bani Hasyim dari Quraisy, memilih Quraisy dari Kinanah, memilih Kinanah dari anak turun Nabi Isma'il.

Ialah Nabi yang terlahir dari rahim yang suci, tiada sama sekali nenek moyang Nabi hingga Nabi Adam yang melahirkan kecuali melalui pernikahan Islam.

Keindahan Sang Kinasih begitu sempurna, akan tetapi keindahannya itu tak semuanya ditampakkan kepada kita, sebab jika saja seluruh keindahannya ditampakkan kepada kita maka pastilah mata kita takkan sanggup untuk melihatnya. Mutiara keindahan yang terpancar padanya adalah keindahan yang tak pernah ditemukan bandingan.

Fisiknya, parasnya begitu sempurna. Sekian banyak hadits dan atsar dipapar untuk menunjukkan semuanya. Maka termasuk bagian kesempurnaan iman kepadanya shallallahu 'alaihi wasallam adalah mengimani bahwa Allah subhanahu wata'ala sungguh-sungguh menciptakan fisiknya yang mulia dengan sebuah bentuk yang belum dan takkan pernah ditemukan manusia seperti dirinya.

Sang Kinasih memiliki paras terindah, banyak orang mengibaratkan paras Nabi layaknya rembulan dikala purnama. Ada juga yang mengilustrasikan wajahnya seolah layaknya mentari yang bersinar dengan indahnya. Bahkan menurut Sahabat Halah bin Abi Halah paras itu lebih indah dari keindahan rembulan. Paras Kinasih adalah paras yang penuh dengan cahaya yang berpendaran, seolah sinar yang mengembang، layaknya keelokan yang digelar.

Allahumma sholli ala sayyidina Muhammadin sholatan ghodan alqo ahibbah Muhammadan wa shohbah wa ala aalihi wa shohbihi wa sallim tasliima.

Muhammad al Insan al Kamil