Perasaan boleh tertawan cinta, tapi menikah adalah tentang kepasrahan total terhadap-Nya melalui istikharah pada titik nol. Kepada-Nya...
Sebab cinta bisa tumbuh dengan kulina, tidak dengan kepribadian dan karakter seseorang, tidak cukup merubahnya hanya dalam hitungan bulanan atau bahkan tahunan. Maka kenalilah calon wanitamu sedalam-dalamnya, cari tahu sikap dan karakternya melalui orang-orang disekitarnya yang bisa kita percaya...
Mengenali calon wanitamu tak cukup melalui dirinya dan keluarganya. Namun, tanyakan pada orang lain yang dekat dengannya.
Bisa jadi wanitamu dan keluarganya bersikap baik hati dan perhatian padamu. Namun ternyata banyak orang lain yang mengenalinya terzhalimi oleh lakunya.
Bisa jadi yang ia tunjukkan kepadamu adalah bahwa ia seseorang yang jujur dan tulus dalam bersikap. Namun ternyata banyak temannya yang merasa tertipu dan dibohongi olehnya dan atau orang tuanya.
Sebab menikah, bukan hanya tentang hubungan dua insan sahaja. Namun ia adalah penyatuan dua keluarga yang berbeda latar belakangnya.
Jika sudah mantap, maka pasrahkan semuanya pada Gusti, semoga ia wanita yang terbaik bagimu, orang tuamu, dunia dan akhiratmu.
Ijin copas gus hahaha
BalasHapusEnggih monggo...matur suwun sudi berkunjung :)
BalasHapus