Minggu, 25 September 2016

Bagaimana Cara Minum Ala Rasulullah

Kita sudah mengerti, betapa Rasulillah shalallahu alaihi wasallam adalah seorang figur yang mengajari adab tentang sebuah hal dengan demikian detail. Maka seharusnya dalam setiap apa yang beliau ajarkan itu, kita ambil hal itu sebagai sebuah tuntunan. Sebab maklum bahwa apa yang beliau ajarkan tak ada lain kecuali merupakan sebuah wahyu yang di wahyukan.

Seperti dalam cara bagaimana Rasulillah makan dan minum. Karena dengan mengikutinya disamping merupakan bukti kecintaan kita, sebuah cara menghidupkan sunnah, ternyata apa yang diajarkan Rasulillah amat banyak menyimpan hikmah.

Kita melihat betapa seseorang mendapatkan gelar doktor hanya sebab ia meneliti manfaat menjilati jemari selepas makan dari hadits yang mengajarkan hal itu. Orang lain mendapatkan gelar doktor sebab meneliti hikmah tentang perintah Rasul supaya mencelupkan sekalian lalat yang hinggap di minuman kita. Oleh sebab itu, kita seharusnya mencontoh apa yang beliau teladankan, dan tidak perlu bertanya-tanya dan protes tentang hal itu.

Rasulillah adalah seorang Nabi yang jarang menderita sakit, ada yang menyebutkan bahwa Rasulillah hanya sakit dua kali selama hidupnya. Maka hal ini seharusnya yang kita contoh, bagaimana beliau melakukan kiat-kiat dalam menjaga kesehatan, terlebih dalam makan dan minum.

Rasulillah mengajarkan jika kita hendak makan dan minum agar jangan sampai berlebihan. Larangan semacam itu muncul ternyata adalah sebuah isyarat bahwa makan minum berlebihan mengandung banyak akibat negatif, lebih-lebih dalam masalah kesehatan. Dan kesehatan mengungkapkan fakta bahwa mayoritas penyakit dipicu oleh makan dan minum yang berlebihan.

Selain itu, Rasulillah mengajarkan agar supaya ketika kita hendak minum. Kita jangan sampai bernafas di dalam minuman yang kita minum. Sebab ternyata setelah diteliti, nafas yang kita lepaskan di minuman mengandung CO 2 yang tidak baik bagi kesehatan.

Sebaiknya jika kita ingin bernafas, kita bernafas di luar gelas atau diluar tempat minuman itu. Dan jangan juga meminum dengan sekali teguk, akan tetapi apa yang diajarkan Rasulillah adalah meminum dengan tiga kali tegukan. Satu lagi, jangan lupa untuk membaca basmalah dan mengakhirinya dengan hamdalah. Sebab Rasulillah melakukan hal itu, bahkan Rasulillah membaca basmalah dan hamdalah di setiap tegukan. Dalam sebuah hadits di sebutkan:

ﻋﻦ ﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﻗﺘﺎﺩﺓ، ﻋﻦ ﺃﺑﻴﻪ، «ﺃﻥ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻧﻬﻰ ﺃﻥ ﻳﺘﻨﻔﺲ ﻓﻲ اﻹﻧﺎء»

Dari Abdillah bin Abi Qatadah, dari ayahnya, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam melarang bernafas di dalam bejana/gelas.

Di riwayat yang lain, Rasulillah menghela nafas di luar gelas atau minuman tiga kali. Dan hal itu seperti yang dijelaskan Rasulillah di nilai lebih menyegarkan, menghilangkan penyakit dan lebih nikmat. Dalam sebuah hadits di sebutkan:

ﻋﻦ ﺃﻧﺲ، «ﺃﻥ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻛﺎﻥ ﻳﺘﻨﻔﺲ ﻓﻲ اﻹﻧﺎء ﺛﻼﺛا

Dari Anas, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bernafas di (luar) bejana/gelas tiga kali.

ﻋﻦ ﺃﻧﺲ، ﻗﺎﻝ: ﻛﺎﻥ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻳﺘﻨﻔﺲ ﻓﻲ اﻟﺸﺮاﺏ ﺛﻼﺛﺎ، ﻭﻳﻘﻮﻝ: «ﺇﻧﻪ ﺃﺭﻭﻯ ﻭﺃﺑﺮﺃ ﻭﺃﻣﺮﺃ»، ﻗﺎﻝ ﺃﻧﺲ: «ﻓﺄﻧﺎ ﺃﺗﻨﻔﺲ ﻓﻲ اﻟﺸﺮاﺏ ﺛﻼﺛﺎ

Dari Anas, ia berkata: Bahwa Rasulillah shallallahu alaihi wasallam bernafas di (luar) minuman tiga kali. Dan beliau bersabda: “Sungguh hal itu lebih menyegarkan, menghilangkan penyakit, dan lebih nikmat”. Anas berkata: “Maka aku bernafas di (luar) minuman tiga kali.”

Hadits-hadits diatas dalam redaksi yang disebutkan, seolah bertentangan dengan hadits yang melarang bernafas di dalam bejana/ gelas. Namun para Ulama memberikan pemahaman untuk menjami’kannya bahwa yang di maksud adalah “Fi khorijil ina'/syarob” yakni diluar bejana, gelas, atau minuman.

Wallahu ta'ala a'lam
#NgajiShohihMuslim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar