Minggu, 21 Juni 2015

NERIMOHO ING PANDUME PENGIRAN!

Kehidupan ini diciptakan Allah dengan segala setting dan aturan main yang telah dibuat oleh-Nya. Seperti dimanapun berada, kita tiada akan lepas dengan undang-undang dan aturan yang menjadi patokan demi menciptakan keteraturan dan kenyamanan bersama.. Maka, Manusia dilahir ciptakan tinggal mengikut dengan aturan yang telah Allah tetapkan. Sebab kita hanyalah pemain -untuk tidak mengatakan budak-, tidaklah pantas bagi seorang 'budak' untuk ikut mengambil alih tata aturan yang telah Allah gariskan. Kita tinggal menurut dengan apapun yang telah diatur Allah, bukan malah mengatur.

Manusia, hanya seonggok yang oleh Allah diberi peran untuk memainkannya didunia. Barangkali peran yang diberikan adalah menjadi seorang yang kaya raya, barangkali pula ia mesti memainkan peran seorang yang miskin. Mungkin ia mendapat peran menjadi orang yang sukses dan terkenal, atau bisa jadi ia menjadi seorang yang gagal dan tak dianggap. Maka sebagai seorang pemain profesional, kita mesti dengan senang hati menerima peran itu dan menjalankannya seindah mungkin. Karena, bukan sikap yang arif jika kita kemudian tidak terima dan kemudian protes terhadap peran yang telah diberikan oleh Allah ta'ala., Sang penguasa jagad raya.

Sikap protes dan tidak terima dengan segala ketentuan yang telah Allah buat, merupakan ciri dari manusia yang memiliki tingkat iman yang menyedihkan. Sebab, kita mengerti bahwa inti dari tauhid adalah kepasrahan. Pasrah berarti tidak ada protes, tidak ada ungkap mengeluh terhadap apapun yang di ujikan Allah.

Kita didunia tidaklah lama, hanya sebentar. Mengapa pula kita masih merasakan kerisauan? Mengapa juga kita masih menyimpan kesedihan. Kita mesti menikmati hidup yang sebentar ini, menikmati dan menjalaninya dengan ketaatan sebagai bekal di kehidupan setelah ini, kehidupan yang sebenarnya. kehidupan yang tiada akhir. selama-lamanya.

Ya, kita diberi bentang dunia yang sedikit ini, bukan untuk apa dan apa. Melainkan hanya sebagai persiapan demi melewatkan akhirat dengan sukses dan menyenangkan. Apa yang kita tanam didunia akan kita panen di akhirat. Kebaikan yang kita usahakan didunia akan menemukan balas berlipat kelak di akhirat. Sebaliknya jika yang kita lakukan adalah keburukan, maka nanti kita akan temukan balasan buruk kelak.. Naudzubillah.

Jadi, buat apa terus resah dan galau menjalani kehidupan? Untuk apa terus merasa banyak keinginan yang belum ternyatakan. Hidup ini apa sih? Enjoylah hidup, nikmati yang ada, syukuri yang di terima.

Kawan, dunia ini tidak seperti apa yang Doraemon katakan, aku ingin begini aku ingin begitu ingin ini ingin itu banyak sekali. Itu namanya panjang angan-angan. Ah.. siapa pula manusia yang akan kemudian merasa puas jika sudah diberi Allah sebuah gunung emas? Yang ada ia akan minta gunung emas yang lain, atau kalau bisa semua gunung emas semuanya menjadi milik pribadinya. Kawan, Cobalah kembali memeriksa apa yang sudah kita siapkan untuk bekal masa depan. Bukan untuk terus merasa kurang dengan apa yang telah Allah anugerahkan. Maka kita mesti terus menanamkan rasa syukur terhadap apapun yang menjadi bagian dari dunia kita sebagai sarana kita terus beramal.. Menyukuri menikmati melakukan amal apa yang bisa kita lakukan.

Kebahagiaan itu sederhana saja, yakni kala hati ini menjadi hati yang qanaah, nerima dengan apapun pemberian-Nya. Seseorang yang bangun pagi dalam keadaan aman, sehat jiwa raga, memiliki makanan pokok yang bisa dimakan hari itu, ia telah mendapatkan kesenangan dunia yang tiada tara. Jika ia menerima semua itu dengan hati yang nerima dan bersyukur.

Akhirnya, Zaman memang sudah gila, zaman memang sudah semakin menua. Manusia yang teguh menjalankan tata aturan dianggap sebagai manusia aneh dan terasing. Tata aturan kala dijalankan rasanya akan demikian panas membakar, tapi kemudian jika begitu saja kita lempar ia akan langsung menjadi padam. Maka genggamlah tata aturan itu meski untuk itu tangan kita terbakar, meski untuk itu kita mesti mendapatkan status aneh dan terasing.. Pandangi saja Allah, Tuhan yang akan membuat kita senang dengan curahan Rahmah kasih sayang-Nya, insya Allah, kini dan nanti.

Ramadlan karim, Malam 6 Ramadlan 1436, @kaliwungu kota santri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar