Rabu, 21 Agustus 2013

Mozaik Kehidupan

D alam sebuah perjalanan kehidupan, kita akan memiliki serpihan-serpihan semacam mozaik, yang jika kita susun akan membentuk suatu lukisan yang elok sekali.

Serpihan itu tidak semestinya berasal dari satu bentuk dan warna, bahkan ia merupakan perpaduan yang apik antara beragam bentuk dan warna.

Adakalanya warna itu hitam, terkadang putih, juga mungkin memuat wewarna pelangi, mejikuhibiniu.

Kemungkinan bentuknya lurus memanjang, atau kalau tidak sedikit berkelok, bahkan terkadang menyerupai benang ruwet, mbulet, yang seolah susah sekali di urai.

Namun, dengan kombinasi semua bentuk dan warna tadi, lukisan kehidupan kita akan terlihat demikian indah sekali.

Bayangkan jika yang ada hanyalah warna putih dan garis-garis lurus saja. Ia akan nampak 'kurang menarik' untuk dilihat.

Maka sudah semestinya kita tidak lagi perlu merasa risau. Tentang hari ini, esok dan nanti.

Bahwa kehidupan ini, sudah semestinya mengalami pasang surut.

Terkadang hidup terasa lurus, tiada beban dan masalah. Namun di lain waktu kita pun akan mengalami reragam masalah yang mungkin mampu melenyapkan kesemangatan hidup.

Justru semua itu, harus perlahan kita lukis semaksimal mungkin. Agar nuansa indah diakhir goresan kehidupan akan terlihat menawan.

Bahkan ada sesosok yang bilang, bahwa semestinya kita berharap mendapati ujian seberat-beratnya, agar diakhir nanti akan muncul kenikmatan seelok-eloknya.

Sebuah hal, yang kurasa cukup aneh, karena pada dasarnya setiap orang ingin mendapatkan kebahagiaan tanpa perlu lagi mencecap pahit.

Namun entah, mungkin saja sudah suatu ketetapan, bahwa keindahan takkan pernah diperoleh tanpa didahului kesusahan.

Seperti ungkapan yang sangat populer, berakit-rakit kehulu berenang renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.

Dan memang jika dilihat, tiada pernah ditemukan orang sukses yang sebelumnya tidak mengalami kesusahan, kegagalan, batu-batu yang menghalangi.

Juga banyak sekali, orang yang kini biasa saja, karena memang dari dulu biasa saja.

Maka itu adalah suatu konsekuensi yang harus dijalani. Jika yang kita inginkan adalah menjadi pribadi yang tidak biasa, namun menjadi sosok yang luar biasa.

Akhir coretan, indahkan dirimu sebelum mengharap kekasih yang indah... :D:D:D pastilah kan indah pada waktunya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar