Kamis, 22 Agustus 2013

WANITAKU YANG SUPER

Dalam Islam, ada sebuah kenyataan bahwa wanita tidak diperbolehkan menduduki posisi pemimpin, baik dari tingkat pusat bahkan sampai tingkatan terendah sekalipun. Lalu apakah ini sebuah diskriminasi? Coba kita telaah lebih lanjut...

Bahwa setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Siapapun itu, meski menurutmu dia manusia terburuk, pasti dia masih menyimpan sudut istimewa yang tidak dimiliki pihak lain.

Sebaliknya meski dia kelihatan sempurna sekalipun, tentunya dia tetap menyimpan sisi-sisi hitam dalam dirinya.

Begitu juga dengan yang terjadi antara kaum wanita dan lelaki. Dua jenis makhluk ini saling memiliki kelebihan dan kekurangan.

Terkait dengan kepemimpinan, kenapa islam tidak memberi wewenang kepada wanita untuk memasukinya.

Sebab pada dasarnya, kala mereka bersikap, mereka lebih mengedepankan apa yang ada didepannya, berbeda dengan lelaki, ia lebih memikirkan akibat apa yang akan terjadi dibelakangnya.

Berbeda dengan lelaki, Wanita lebih mengedepankan perasaannya ketimbang logika kritisnya.

Lelaki dalam bertindak, tiada pernah menggubris omongan orang, yang terpenting baginya adalah apa yang dicita-citakan terwujud. Meski banyak yang mencerca, ia akan senantiasa tutup kuping rapat-rapat.

Wanita dalam hal ini, karena lebih mengedepankan perasaan, maka yang akan muncul adalah keputusan yang bermula dari perasaan. Bukan bersumber dari pertimbangan nalar kritisnya. Mereka akan 'goyang' dikala mendapatkan semprotan dari masyarakat.

Sebab pasti masyarakat tidak akan pernah banyak memuji dalam sepak terjang yang memukau daripada demikian mencerca sebab kesalahan kecil meski itu tidak disengaja.

Maka jika mereka diposisikan sebagai pemimpin, mereka akan dengan mudah menimbulkan ekses negatif di tengah masyarakat. :D

Terlepas memang ada juga segelintir dari mereka yang memiliki karakteristik yang lebih ketimbang lelaki, dalam sisi olah emosi atau pemberdayaan logika kritisnya.

Namun, Islam lebih arif menyikapi hal itu, karena saddan li dzari'ah. Sebab jika dipaksakan mereka yang super itu boleh memasuki pos-pos pemimpin pastilah mereka akan memunculkan ikhtilath, khalwah dengan lelaki dan sebagainya yang itu semua dilarang oleh agama. Ini semua demi kebaikan mereka sendiri. Tidakkah sebuah kearifan tingkat tinggi?

Disisi lain, sosok wanita juga demikian memiliki kelebihan yang tidak dimiliki lelaki.

Siapa manusia yang menjadi pembela Islam pertama kali? Siapa lagi kalau bukan wanita super yang bernama khadijah.

Siapa sosok yang kala Nabi risau memikirkan umat yang seolah tiada mau taat untuk mentahalul diri lantas ia memberikan solusi yang cerdas, "gampang saja Nabi, engkau keluar saja lalu cukur, pasti mereka semua akan ikut", terbukti setelah itu, mereka semua berbondong-bondong mencukur diri, demi melihat Nabi bertahalul. Siapa lagi ia kalau bukan seorang wanita cerdas bernama Ummu Salamah.

Sayidah Aisyah juga demikian istimewa, ia hafal diluar kepala ribuan syair jahily yang padahal kala satu saja kita coba bersama artikan, akan mampu membuat bulu kepala kita rontok. :D

Siapa lagi sosok yang oleh Allah diberi kunci syurga? Tidak lain ia adalah sosok wanita yang bernama ibu.

Sosok yang mesti dikedepankan tiga kali lebih banyak dalam penghormatan ketimbang sosok ayah? Ia adalah 'ummuka' ibumu yang ia adalah wanita!

Maka seperti tadi yang aku katakan, bahwa semuanya telah dibikinkan 'job discription' oleh Allah, antara lelaki dan wanita memiliki peran dan tugasnya sendiri-sendiri, maka jangan sampai hal demikian dianggap sebuah diskriminasi.

Indah sekali bukan, sikap Islam terhadap ummatnya??? Maka anda yang wanita, jangan lagi mau menggembar-gemborkan emansipasi, sebab 'walaysa dzakaru kal untsa' lelaki tidaklah sama dengan wanita, dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing....:D:D

waAllah yatawalla al jami biri'ayatih...:)

beranda cinta jombang, 15 feb 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar