Jumat, 10 Oktober 2014

Dialah ar Razzaq, Sang Maha Pemberi Rizqi

Di suatu hari, di sebuah masjid Abu Yazid sedang melaksanakan shalat berjamaah bersama seorang imam. Selepas salam, Sang imam berkata: "Duhai Abu Yazid, Aku lihat kamu tidak memiliki pekerjaan, lalu dari mana kamu makan?". Lantas Abu Yazid menjawab: "Tolong sabar sebentar, sampai aku mengulang shalat yang aku kerjakan bersama orang yang ragu dengan masalah rizqi, sebab sholat tidak boleh dikerjakan bersama orang yang tiada mengenal Sang Maha Pemberi rizqi".
Entah, sebagai manusia, kadang kita masih saja merasa resah dan bingung tentang suatu hal yang sebenarnya tidak perlu untuk dibuat pusing. Ya, apalagi kalau bukan masalah rizqi. Padahal Allah adalah zat yang memiliki sifat ar-razzaq yakni zat yang Maha memberi rizqi. "Sesungguhnya Allah adalah zat yang Maha Memberi rizqi yang memiliki kekuatan yang kokoh". (Ad-Dzariyat: 58)
Seringkali kita jumpai, orang-orang yang hanya mementingkan pendidikan non agama. Mengejar prestasi yang katanya luar biasa. Berebut dengan ribut kursi pegawai negeri. Tanpa pernah sedikit saja menaruh rasa pada pendidikan agama. Sikap seperti ini muncul, tiada lain adalah sebab rasa ragu kepada Allah, Ar-Razzaq, Sang Maha Pemberi rizqi. Padahal Allah taala telah berfirman: "Tiada hewan pun yang berada dibumi kecuali Allahlah yang menjamin rizqinya" (QS Hud:6).
Dialah Allah yang menjamin rizqi seluruh makhluk. Jika kita mau sedikit mencermati makhluk disekitar kita, maka kita akan temukan bahwa mereka begitu sangat dijamin rizqinya oleh Allah. Seperti makhluk Allah yang bernama cicak, bagaimana oleh Allah ia didesain menjadi hewan yang memiliki makanan nyamuk dan serangga lain yang bisa terbang, padahal ia sendiri tiada bersayap. Tapi alangkah hebatnya, bahwa tidak pernah ditemukan seekor cicak yang mati sebab kelaparan, bahkan ketika ia ingin makan, ia tinggal membuka mulutnya saja, lantas tidak lama kemudian ada saja nyamuk atau serangga lain yang 'tersesat' masuk dimulutnya. subhanallah.
Disuatu hari Nabi Musa diperintah oleh Allah untuk memukul sebongkah batu dengan tongkatnya, terbelahlah batu itu, lantas dari dalamnya keluar lagi batu yang kedua, kemudian ia belah lagi, keluarlah batu yang ketiga, lalu dibelah lagi, maka keluarlah seekor ulat yang dimulutnya ada sesuatu yang ia makan.
Masihkah kita ragu, yang padahal hewan-hewan saja yang tidak dijadikan sosok khalifah bumi, demikian dijamin rizqinya oleh ar-razzaq. Apa lagi kita yang merupakan sosok khalifah, pemimpin bumi. maka pastilah Allah menjamin rizqi kita.
Kadang manusia berfikir, bahwa apa yang ia peroleh, adalah apa yang ia usahakan, bahwa rizqi yang ia dapat adalah sebab ia bekerja. padahal manusia adalah makhluk yang lemah, dhoif, tiada memiliki kekuatan sama sekali.
Suatu hari, adalah seorang ayah yang merasa putus asa, ia merasa tidak kuat untuk menanggung beban keluarga. Sampai pada akhirnya ia berkeinginan untuk kabur, lari sejauh mungkin dari mereka. Ditengah perjalanan ia berjumpa dengan seseorang yang menawari ia pekerjaan, "Maukah anda memberi minum burungku sampai tidak haus lagi dengan upah dua dinar?". Iapun merasa senang. kemudian orang itu menunjukkan sebuah sumur dan memberinya sebuah ember lalu berkata: "Ambil air dari sini, dan beri minum burung ini sampai ia tidak merasa haus lagi". Sepanjang siang berkali-kali ia mengambil air dan burung tersebut terus saja meminumnya tapi ia tetap saja masih haus. Lelaki itu demikian resah dan galau, karena ia tidak akan mendapatkan dinar yang dijanjikan. Kemudian orang yang menawari pekerjaan berkata "Sungguh aku bukanlah manusia. Aku adalah malaikat yang diutus Allah untuk memperlihatkan kelemahanmu, bahwa kamu tidak kuasa untuk membuat seekor burung tidak lagi haus, maka bagaimana kamu mampu memberi rizqi kepada keluargamu! kembalilah! sebab Allahlah Sang pemberi rizqi kepada mereka, pasrahkan segala urusanmu juga urusan mereka kepada-Nya, tunggu rizqi dari sisi-Nya".
"Gerakkan tanganmu, maka Aku akan turunkan rizqi kepada-Mu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar