Kamis, 29 Oktober 2015

PROVOKASI TERSELUBUNG

Suatu saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melewati dua buah kuburan, lantas beliau bersabda: "Sungguh kedua penghuni kubur itu sedang disiksa. Mereka disiksa bukan karena perkara besar (dalam pandangan keduanya). Salah satu dari dua orang ini, (semasa hidupnya) tidak menjaga diri dari kencing. Sedangkan yang satunya lagi, dia keliling menebar namiimah (mengadu domba)".

Namimah, adu domba, atau dengan bahasa kekinian diistilahkan dengan provokasi seringkali tanpa sadar kita bersama lakukan, yang padahal sikap ini adalah sikap yang sungguh dimurkai sekali oleh Allah, pelakunya mendapatkan dosa besar dan diancam tak bisa masuk ke surga.

Seseorang menghampiri kita dengan membawa kabar bahwa si fulan telah mencemooh kita, lalu dengan entengnya kita mempercayai dan menindaklanjuti dengan beragam prasangka dan reaksi jelek lainnya.

Seseorang kita curhati tentang satu rahasia, ternyata ia membocorkan rahasia itu kepada orang lain, orang lain kepada yang lain lagi hingga sampai rahasia kita menjadi rahasia umum, maka ini pun juga termasuk namimah.

Eh, udah tau belum, Si ust Anu kawin lagi tapi jangan bilang-bilang ya! lalu dalam waktu yang singkat kabar itu tersebar diseantero kampung, pun ini namimah.

Infotainment dengan ragam berita yang penuh gosip murahan tentang bintang film dan yang lainnya, pun sebuah namimah.

Media yang memberitakan tentang seseorang, tentang kejadian yang menimpanya, tentang pemikiran melencengnya, tentang apapun yang berkait dengan orang tadi, pula adalah namimah.

Meskipun apa yang disampaikan orang itu benar, meski yang diberitakan dan di informasikan adalah nyata, itu adalah namimah, dan jika sampai tak benar berarti ia pendusta.

Maka, tak usah memperbincangkan tentang orang, berbincanglah mengenai ilmu dan kehidupan Rasulullah, sebab sekedar sebagai pendengar berita provokasi, kita akan mendapatkan dosa yang sama dengan pihak yang memberitakan. Bahkan jika sampai percaya dengan berita itu, kita akan langsung mendapatkan status fasiq dari Allah.

Maka, jika ada kabar provokatif kita mesti melakukan hal-hal berikut ini, sebuah tips dari al Imam al Ghozali:
- Jangan pernah percaya dengan berita tersebut
- Mencegahnya untuk memberitakan, shut up!
- Bencilah itu perbuatan
- Tak usah berprasangka yang tidak-tidak pada pihak yang dikabarkan
- Tidak perlu mencari kebenaran berita terkait, sebab ini adalah tajasus yg itu tak boleh
- Tak usah pedulikan nasehat si pembawa berita jika dia menasehati.

Akhirnya, trik setan untuk mengobok-obok demikian beragam, maka jangan mudah untuk terprovokasi, menshare atau membroadcast berita yang berisi namimah, meski itu benar tetap adalah namimah yang dilarang oleh Rasulullah.

Kiranya demikian berat, mengelola sikap dijaman yang kian carut marut ini, dengan kecanggihan teknologi yang tak diimbangi kecanggihan bersikap, kita akan berhasil kalap. Semoga Allah ampuni kita! Semoga Allah jaga kita!

29 Oktober 2015

2 komentar: