Kamis, 14 Mei 2015

Jujur, Ikhlas, Semangat!

Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka
kekuatan apa saja yang kamu sanggupi (QS.al-
Anfal 60)

Katakanlah, "tiap-tiap orang berbuat menurut
keadaannya masing-masing, maka Tuhanmu lebih
mengetahui siapa yang lebih benar jalannya (QS.
al-Isro' 84)

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
Manusia layaknya seratus rombongan onta,
hampir tidak ditemukan padanya onta rahilah/
tunggangan.

Dan dikatakan, Ketika banyak bersentuhan maka
akan sedikit yang dirasakan.

Tiga prinsip beramal:

1. Seorang da'i ilallah semestinya semangat dalam
beramal tiada lain hanya karena Allah ta'ala, dan
merenungi apa yang terkandung dalam surat al
Insyirah sebagai berikut:

# ﺍﻟﻢ ﻧﺸﺮﺡ ﻟﻚ ﺻﺪﺭﻙ
Lapang dada dikala menghadapi bermacam
tantangan

ﻭﻭﺿﻌﻨﺎ ﻟﻚ ﺫﻛﺮﻙ ﺍﻟﺬﻱ ﺍﻧﻘﺾ ﻇﻬﺮﻙ
Tidak merasa berat dengan beban dan tanggung
jawab

ﻭﺭﻓﻌﻨﺎ ﻟﻚ ﺫﻛﺮﻙ
Tidak merasa rendah diri, seperti yang dikatakan
oleh sayyidina Ali radliyallahu anhu, "Harga
seseorang adalah apa yang ia bisa"

ﻓﺎﻥ ﻣﻊ ﺍﻟﻌﺴﺮ ﻳﺴﺮﺍ ﺍﻥ ﻣﻊ ﺍﻟﻌﺴﺮ ﻳﺴﺮﺍ
Merasa tidak ada kesulitan dalam berdakwah sebab
dibelakang semua itu ada kemudahan yang
dijanjikan

ﻓﺎﺫﺍ ﻓﺮﻏﺖ ﻓﺎﻧﺼﺐ
Manajemen amal yang standar dan berproses
untuk menyiapkan dakwah dengan media dan
sebab-sebabnya sehingga tidak terlahir sehari
dan terkonsep satu jam secara spontan.

ﻭﺍﻟﻰ ﺭﺑﻚ ﻓﺎﺭﻏﺐ
Mencintai lillah mencintai fillah bukan mencintai
ma'allah.

2. Amal yang ia lakukan ikhlas karena Allah
semata

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam: "Ikhlaskan
agamamu, amal sedikit akan mencukupimu" (HR.
Ibnu Abiddunya dan Hakim)

"Ikhlaslah kalian semua dalam amal kalian karena
Allah ta'ala, sebab sesungguhnya Allah tidak
menerima kecuali apa yang murni karena-
Nya" (HR. ad Daruquthni)

Dan telah dikatakan, "Barang siapa ikhlas karena
Allah, akan terlihat bekas keberkahannya"

3. Jujur dalam beramal karena Allah ta'ala dengan
menjauhi sesuatu yang dibuat-buat, sebab
kejujuran adalah dasar kemenangan, seperti yang
pernah disabdakan Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam "Ia menang jika ia jujur"(HR. Bukhari
Muslim).

Ketiga prinsip ini yakni kesemangatan, keikhlasan
dan kejujuran adalah poros diterimanya amal
seseorang. Dengan tiga hal itu, sesuatu yang
kecil akan bernilai besar, yang sedikit akan
menjadi banyak, yang terlambat akan mengejar.
Allah ta'ala telah berfirman: " Yang demikian itu
adalah karunia dari Allah dan Allah cukup
mengetahui" (QS. An Nisa'70)

Itulah pondasi yang semestinya ditempuh para dai
yakni amal yang ikhlas yang jujur dan serius,
manajemen dan aturan dengan memperhatikan
kehati-hatian, mengumpulkan kekuatan dan
potensi hidup, memperhatikan apa yang
dibutuhkan sesuai situasi dan kondisi agar himmah
terkumpul dan tekad menguat tanpa merosot dan
kendor.

Berikut hal-hal yang harus diperhatikan agar
amal bersama pada daurah ini mendapat
kesuksesan:

- Patuh terhadap pemimpin yang mengatur segala
kegiatan dan amal dengan dibantu ahlu syuro,
karena urusan bersama dibangun berdasarkan
musyawarah kecuali dalam kondisi darurat atau
satu kondisi yang ia lebih tahu dengan hal apa
yang bisa menarik kebaikan dan mencegah bahaya
menurut ijtihadnya.

-Menghormati pertemanan dan mendahulukannya
diatas kepentingan pribadi, dikatakan: "Syarat
berteman adalah kesamaan langkah"

-Memelihara apa yang diatasnya ada arah ke
obyek dakwah dengan cara mudarah yakni
menyamakan diri dengan orang lain dengan
meninggalkan kedudukan pribadi dan hak yang
terkait harta dan kehormatan lantas ia diam
karena mencegah kejelekan dan terjadinya
bahaya, bukan mudahanah, yakni melihat
kemungkaran dan kuasa untuk menolaknya tapi
tidak menolaknya karena menjaga sisi siapa orang
yang melakukan atau sisi lain seperti takut,
serakah, sungkan, atau sedikitnya kepedulian
dengan agama

Dikatakan, " Adaptasilah dengan mereka selama
kamu masih di negri mereka dan senangkanlah
mereka selama kamu masih di bumi mereka"

- Menggunakan metode pendekatan supaya
mereka ramah dan simpati dengan ucapan yang
baik, sebab firman Allah ta'ala: "Berbicaralah
kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang
lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau
takut" (QS. Thaha 44) "serta ucapkanlah kata-
kata yang baik pada manusia" (QS. Al Baqarah 83)
- Lembut dalam beramal karena sabda Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam, "Duhai Aisyah, berlaku
lembutlah kamu, karena kelembutan tidak
terdapat dalam sesuatu pun kecuali menghiasinya
dan tidak tercerabut dari sesuatu pun kecuali
mengaibinya". (HR. Abu Daud)

- Menampakkan suluk dai lebih banyak daripada
ilmunya karena hal itulah yang akan membekas di
hati

- Tidak menganggap remeh suatu hal baik sekecil
apapun, karena sabda Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam:" Jangan menganggap remeh sesuatu
kebaikan pun kendatipun itu kamu menemui
saudaramu dengan wajah berseri". (HR. Muslim)

sumber: Tawjih waTazwid Abi Ihya'

1 komentar: