Kamis, 14 Mei 2015

Relasi Universal

Manusia itu diciptakan oleh Allah dengan potensi
yang demikian besar yang tidak dimiliki oleh
makhluk lain, ia dibekali akal yang dengannya ia
mengatur alam, ia juga di daulat sebagai khalifah
yang dipasrahi Allah untuk memimpin di muka bumi.
Maka sudah sepantasnyalah sebagai manusia, kita
mensyukuri seluruh pemberian Allah itu dengan
mengoptimalkan semua itu untuk mengikhtiarkan
kebaikan. Bukankah manusia terbaik adalah yang
paling memberi manfaat terhadap manusia lain?
Tapi seringkali sebagai manusia kita lupa diri
untuk menumpahkan kesyukuran dari nenikmat itu
sehingga kita tidak jarang mempergunakannya
untuk hal-hal yang tidak direkomendasikan
syariat.

Padahal jika kita terus berusaha untuk maju
mentransformasikan apa yang kita miliki kita akan
mendapatkan reward yang indah dari Allah Sang
Maha pemilik segalanya.

*

Kullun ya'malu ala syakilatih, setiap orang
melakukan hal menurut apa yang telah
dianugrahkan Allah, sebab setiap orang
dianugerahi Allah potensi yang berbeda-beda
maka semestinya tiap dari kita mengusahakan
upgrading potensi dan bakat itu secara maksimal
untuk kemudian digunakan sebagai pendukung
kejayaan agama Islam.

Bukankah Allah telah memerintahkan untuk
menyiapkan kekuatan apapun yang kita sanggupi
untuk menghadapi musuh Islam yang menghadang.
"Wa aiddu lahum mastatho'tum min quwwah", dan
siapkanlah apapun kekuatan yang kamu sanggupi
untuk mereka. Maka apapun bentuk kekuatan
yang kita miliki yang telah diberikan oleh Allah
harus kita gunakan semaksimal mungkin untuk
kepentingan Islam.

Selama ini kita mengerti agama Islam akan tetap
unggul dan tidak akan bisa diungguli, tapi orang
Islam sendiri masih belum bisa memperlihatkan
keunggulannya jika dibandingkan dengan umat
agama lain. Banyak dari kita yang masih terjebak
dengan fanatisme kelompok dan merasa menjadi
pihak yang paling benar, padahal masalahnya
masih dalam lingkup masalah yang debatable. Jika
saja masing-masing dari kita lebih
mengedepankan rasa se-Islamnya daripada terus
menerus merasa berbeda, Islam yang kokoh dan
luar biasa akan terwujud dan pastinya akan
mampu melawan gerakan mobilisasi agama lain.
Maka hal inilah yang semestinya memicu diri kita
untuk terus melakukan perubahan dan perbaikan
kualitas dan kuantitas diri agar tidak hanya
sekedar agama Islam saja yang unggul tapi juga
kita semua sebagai pemeluknya.

Jika saja ini terwujud, yakni semua orang dengan
potensinya masing-masing bahu membahu saling
mendukung, saling menutup kekurangan masing-
masing, saling berbagi kebaikan dan anugrah yang
ia miliki, merasa sebagai umat yang satu,
mengumpulkan kekuatan masing-masing menjadi
satu kekuatan yang besar, maka Islam akan
menjadi pemenang dalam pertempuran pemikiran
dan ideologi yang akhir-akhir ini berkecamuk.
Islam akan menyingkirkan ideologi murahan yang
dimana-mana kini menjadi pujaan. Islam dan
pemeluknya akan berwibawa dan ditakuti oleh
dunia. Tidak seperti kini yang dimana-mana Islam
terlecehkan tapi kita sebagai pemeluknya
bungkam seribu bahasa. Saudara se-Islam
disudutkan dinegeri minoritas kita pura-pura
tidak mendengarnya. Benar kata Nabi, umat ini
akan semakin banyak tapi mereka tidak lebih
seperti buih yang terombang-ambing dilaut,
mereka lemah, tidak memiliki prinsip yang
mengakar, mereka penakut, takut mati apalagi.
Ah, penyakit wahn barangkali sudah berhasil
menyerang mayoritas umat Muslim dewasa ini.
Mencintai dunia dan takut mati.

Akhir catatan, Inilah yang dimaksud dengan
rabithah jamiah, relasi universal. Dengannya kita
akan merasa sebagai satu jiwa, dengannya kita
semua akan bekerja sama menyusun kembali
strategi mencetak gol-gol indah, bukan berhasrat
sendirian mencetaknya. Sebab kita sadar
sepenuhnya, bahwa masing-masing dari kita
punya kelebihan dan kekurangan, sebab kita
mengerti masing-masing dari kita punya tugas
dan fungsi yang tidak sama. Tapi dengan itu, kita
bisa terus berikhtiar menyusun taktik yang cantik
demi menciptakan gol indah dimasa depan yakni
kewibawaan Islam dan muslimin...
:-):-):-):-)

#sembari kontemplasi disesiangan di beranda
dakwah kampung agrobisnis Mantung. 7022015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar